Why Ubuntu?


Melihat begitu banyak distro Linux lain yang tampilannya begitu kinclong dan futuristis - termasuk Open Suse - kadang saya bertanya kenapa sampai hari ini saya masih bertahan dengan Ubuntu. Sejumlah teman yang juga Ubuntuers mengatakan bahwa turunan Debian ini memang sangat fleksibel diajak ngapainpun, termasuk dalam urusan ngehack. Mungkin begitu, tetapi bagi saya yang lebih banyak berkutat dengan pekerjaan reguler, mungkin tiga hal saja yang saya sukai dari Ubuntu: kestabilan, kemudahan dan kesederhanaan!

Ingat, sederhana bukan berarti tampilan ala kadarnya. Lihat tampilan pada gambar diatas. Itu tampilan default dengan theme, panel, serta icon-icon launcher standar. Hanya wallpaper yang saya ganti. Meski saya menyukai Cairo Dock dan Cairo Clock, kadang saya merasa meniru-niru Macintosh. Ubuntu datang dengan kesederhanaan tampilan tetapi memiliki kestabilan tinggi khas Linux serta fasilitas yang tidak kalah dengan sistem operasi yang sudah lebih dulu ada. Tetapi jika diinginkan, Ubuntu juga bisa tampil berkilau dengan desktop yang canggih dan memukau. Dan satu lagi, saya memang sudah terlanjur akrab dengan fungsi-fungsi di dalam Ubuntu, sehingga janggal rasanya menggunakan Linux distro lain.

Berikut ini aplikasi yang saya masukkan kedalam Ubuntu saya:

Ubuntu Muslim Edition
Ubuntu Studio

Ubuntu System Panel
gParted
Startup Manager
Cairo Dock
Cairo Clock
Clam Virus Scanner

AVG Antivirus
unrar

gCompris
tuxpaint

Supertuxkart
gL-117
Barrage
Battletanks
Chromium
Openarena
Emilia Pinball
Frozen Bubble
lBreakout
Neverball
Neverputt
Pingus
Planet Penguin Racer
Trigger

Cheese
gThumb

Kopete
Adobe Reader 8.0
Adobe Flash-Player

Amarok
K3b
Kaffeine
Realplayer 11
VLC

Saat ini OpenOffice terinstal versi 3.0.1 dan Firefox 3.0.7
Long live Ubuntu!

Postingan populer dari blog ini

Riwayat Acer Aspire 5315 dengan Ubuntu

Sabily Gaza 9.10

Nge-cek RAM (tipe, speed, dll.)