Audacious


Karena kecewa dengan Amarok 2 (walaupun sekarang yang 1.4 sudah bisa terinstal) dan XMMS2 yang entah kenapa tidak muncul ikonnya di Application, saya mencoba Audacious. Ternyata walaupun konfigurasi equalizernya harus diatur manual (walaupun bisa mengambil preset milik Winamp), hasilnya tidak mengecewakan. Karena speaker notbuk saya standar, saya coba dengan sepasang Altec Lansing dan headset yang kualitasnya cukup baik. Mencoba Queen dengan Another One Bites The Dust, dentuman bass John Deacon terdengar mantap. Sebaliknya pada Jealousy, improvisasi bass John yang lembut juga dapat dinikmati dengan baik. Pindah ke Level 42, cabikan bass Mark King terasa pas di kuping. Selain itu Audacious ringan, cepat startnya dan juga dapat diminimize pada system tray. Kesimpulan saya, Audacious layak digunakan untuk mendengar lagu-lagu kesayangan Anda.

Postingan populer dari blog ini

Cara mengganti boot screen pada Ubuntu